Klasifikasi
iklim merupakan
usaha untuk mengidentifikasi dan mencirikan perbedaan iklim yang terdapat di bumi. Akibat
perbedaan latitudo (posisi relatif terhadap khatulistiwa, garis
lintang), letak geografi, dan
kondisi topografi.
Klasifikasi iklim terkait dengan bioma atau provinsi floristik karena iklim mempengaruhi vegetasi asli yang
tumbuh di suatu kawasan. Klasifikasi iklim sangat penting dalam dunia pertanian
karena akan menentukan proses budidaya yang akan dilakukan serta atisipasinya.
hubungan Iklim untuk pertanian dapat dilihat pada gambar berikut :
Macam
Klasifikasi Iklim
Klasifikasi iklim dalam pembagiannya
terbagi menjadi dua yakni klasifikasi iklim secara genetic, dan klasifikasi
iklim secara empiric.Klasifikasi secara genetik didasarkan pada factor – factor
penyusun iklim itu tersendiri seperti : aliran massa udara, zona – zona angina,
benua dan lautan atau perbedaan radiasi surya. Pada klarifikasi yang bersifat
empiric klasifikasi didasarkan pada hasil pengamatan yang teratur pada unsur –
unsur iklim. Klasifikasi secara genetis biasanya menghasilkan data yang
mencakup daerah yang luas namun dengan data yang kurang akurat, dan pada
klarifikasi secara empiric kita dapat memperoleh data yang lebih akurat namun
dengan cakupan daerah yang tidak terlalu luas atau cenderung sempit.
Klasifikasi Iklim Oldemen
Klasifikasi iklim yang dilakukan
oleh Oldeman didasarkan kepada jumlah kebutuhan air oleh tanaman, Penyusunan
tipe iklimnya berdasarkan jumlah bulan basah yang berlansung secara
berturut-turut. Menurut Oldeman suatu bulan dikatakan bulan basah apabila mempunyai
curah hujan bulanan lebih besar dari 200 mm dan dikatakan bulan kering apabila
curah hujan bulanan lebih kecil dari 100 mm. Oldeman membagi lima zona iklim
dan lima sub zona iklim. Zona iklim merupakan pembagian dari banyaknya jumlah
bulan basah berturut-turut yang terjadi dalam setahun. Sedangkan sub zona iklim
merupakan banyaknya jumlah bulan kering berturut-turut dalam setahun. Pemberian
nama Zone iklim berdasarkan huruf yaitu zone A, zone B, zone C, zone D dan zone
E sedangkan pemberian nama sub zone berdasarkana angka yaitu sub 1, sub 2, sub
3 sub 4 dan sub 5.
Klasifikasi Iklim Koppen
Klasifikasi ini merupakan
klasifikasi utama yang berdasarkan pada hubungan Antara iklim dan pertumbuhan
vegetasi. Yang ditandai dengan lambang tipe iklim. Koppen
membuat klasifikasi iklim berdasarkan perbedaan temperatur dan curah hujan.
Koppen memperkenalkan lima kelompok utama iklim di muka bumi yang didasarkan
kepada lima prinsip kelompok nabati (vegetasi). Kelima kelompok iklim ini
dilambangkan dengan lima huruf besar dimana tipe iklim A adalah tipe iklim
hujan tropik (tropical rainy climates), iklim B adalah tipe iklim
kering (dry climates), iklim C adalah tipe iklim hujan suhu sedang (warm
temperate rainy climates), iklim D adalah tipe iklim hutan bersalju dingin
(cold snowy forest climates) dan iklim E adalah tipe iklim kutub (polar
climates) (Safi’i, 1995).
Klasifikasi Iklim menurut Schmidt
dan Ferguson
Klasifikasi
Iklim menurut Schmidt dan Ferguson mengklasifikasikan
iklim berdasarkan jumlah rata-rata bulan kering dan jumlah rata-rata bulan
basah. Suatu bulan disebut bulan kering, jika dalam satu bulan terjadi curah
hujan kurang dari 60 mm. Disebut bulan basah, jika dalam satu bulan curah
hujannya lebih dari 100 mm. Klasifikasi ini merupakan modifikasi atau perbaikan
dari metode Mohr yang telah ada sebelumnya, penentuan iklim menurut klasifikasi
ini hanya memperhatikan unsur iklim hujan dan memerlukan data hujan bulanan
paling sedikit 10 tahun. Schmidt-Fergoson membagi tipe-tipe iklim
dan jenis vegetasi yang tumbuh di tipe iklim tersebut adalah sebagai berikut;
tipe iklim A (sangat basah) jenis vegetasinya adalah hutan hujan tropis, tipe
iklim B (basah) jenis vegetasinya adalah hutan hujan tropis, tipe iklim C (agak
basah) jenis vegetasinya adalah hutan dengan jenis tanaman yang mampu
menggugurkan daunnya dimusim kemarau, tipe iklim D (sedang) jenis vegetasi
adalah hutan musim, tipe iklim E (agak kering) jenis vegetasinya hutan savana,
tipe iklim F (kering) jenis vegetasinya hutan savana, tipe iklim G (sangat kering)
jenis vegetasinya padang ilalang dan tipe iklim H (ekstrim kering) jenis
vegetasinya adalah padang ilalang (Syamsulbahri, 1987).
0 komentar:
Posting Komentar